8 September 2012

Kimia dan Kehidupan

Seperti biasa, setiap hari jum'at dan sabtu adalah waktu gue untuk pergi ke Nurul Fikri. Tapi ada yang beda dengan hari sabtu ini, gue dan anak Cikut yang lainnya (sebut aja Rizka, Nita, Gita, Deppy, Dias, dan Paesal) belajar ekstra buat minggu besok yang full ulangan Kimia, Biologi, dan Fisika.

Gue dan anak Cikut lain datang jam 8 dan udah stay di NF Tambun untuk konsul Matematika. Terus sampai jam 9 langsung deh belajar Fisika, lanjut jam 10 belajar Matematika. Untungnya ada istirahat 10 menit untuk melanjutkan pelajaran lagi. Sampai akhirnya lanjut ke pelajar Kimia dan Konsul Fisika. Bayangkan, dalam sehari gue dan lainnya belajar 2 kali Matematika, 2 kali Fisika, dan Kimia sampai jam 3 sore. Hahaha. Untungnya sih enggak ngebul. Cuman capek duduk aja, enggak gerak-gerak. :D

Tapi postingan kali ini, gue mau menceritakan tentang pelajaran Kimia yang gue dapat dari Bapak.Sugeng (guru Kimia di NF). Setelah beliau mengajarkan gue dan lainnya tentang Bab II yaitu Redoks, di akhir pembelajarannya, beliau memberikan sedikit hubungan antara Kimia dengan Kehidupan.

Beliau bilang "Pernah enggak kalian berpikir, gimana ya kalau O2 itu bukan gas/uap tapi liquid?." Nahloh, kebayang enggak tuh kalau kita bernafas tapi jenisnya itu bukan gas/uap tapi liquid? Haha. Lucu aja ya. Kalau mau makan, pasti kita harus tutup hidung dulu supaya liquidnya enggak jatuh kemakanan! :D

Terus beliau juga bertanya, "Nah ada lagi nih, Allah menciptakan H2S itu dalam jenis gas, bukan liquid. Alhamdulillahnya, Allah menciptakan H2S itu bukan liquid. Kalau Allah menciptakan H2S itu liquid, nanti kalau kalian mau buang gas itu basah dong. Hahaha." Sontak dalam kelas langsung ketawa semua. Mikir juga, iya ya, kalau H2S itu bukan gas, nanti kita malu kalau mau buang gas ada cirinya. Hihihi. :D

Beliau juga berkata "Nah ada contoh lain nih: Na+Cl -> NaCl. Allah itu Maha Adil. Tidak menakdirkan kedua unsur ini berpisah (kecuali di lab kimia bisa dipisahkan, tapi dikehidupan sehari-hari enggak bisa). Bayangin aja kalau dipisah, unsur Na itu sangat reaktif. Kena tangan aja, bisa tangan kita bisa putus jari-jarinya karena unsur Na yang bisa meledak. Bayangin kalau ada disekitar kita, pasti meledak-ledak mulu Na-nya kan. Terus unsur Cl itu unsur yang sangat beracun. Kalian kalau mau bunuh diri, jangan pakai obat nyamuk, sekarang itu enggak mempan. Kalau mau langsung bunuh diri pakai Cl (tapi nau'udzubillah). Oleh karena itu Allah menciptakan NaCl untuk bersatu, tidak dipisahkan. Makanya banyak bersyukur."

Sedikit tersenyum atas pembelajaran kehidupan yang diberikan beliau. :) Makasih Pak untuk pembelajaran Kimianya hari ini. :D

Makna yang bisa gue ambil,
"Bersyukur dengan apa yang ada, semua yang diciptakan Allah itu semata-mata untuk kebaikan kita semua. Oleh karena itu, dengan adanya bukti, harusnya menambah iman kita untuk beserah diri padaNya, bukan malah jauh dariNya. Keep Istiqomah." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright @ LOVERA | Floral Day theme designed by LOVERA | Bloggerized by LOVERA