9 Januari 2014

Kampus Perjuangan; Awal Perantauan.

Oke, setelah sekian lama gue enggak buat postingan di blog gue ini sampai blog gue udah usang dan berdebu bahkan ada sarang laba-labanya. -_____-
Aaaaaaa, akhirnya bisa bikin postingan! Hahahahahaha...
Kali ini gue akan menceritakan pengalaman gue di Surabaya. Pertama kalinya gue merantau dan itu sangat jauuuuuhhhhh banget! Surabaya, hampir ujungnya pulau jawa men (bisa dibilang bukan hampir ujung, tapi emang ujung-_-). Surabaya juga Kota Metropolitan kedua setelah Jakarta, dan menurut gue Surabaya itu Kota Terbersih dan Teratur (Sebenernya menurut survei juga gitu, mungkin kalian bisa search aja di Mbah. Heheh), pokoknya penataan kota terapih deh. Bahkan macet aja enggak ada disini. Cuman yang disayangkan adalah.......panasnya masmbakbroh! *Alah, ini lebay* Tapi beneran puanas banget, bisa sampai 39 derajat celcius. Contoh nih yaa; nyuci celana jeans, terus dijemur, 2 jam langsung kering!! Tapi yaaa mau gimana lagi, emang udah iklimnya kaya gini. *melas*
Lanjut... Setelah gue ke Surabaya tak lain hanya untuk menuntut ilmu dan masa depan. Kenapa kok jauh banget? :/ Ya kalau kata Imam Syafi'i sih gini...
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan. Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang. Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa. Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran. Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus dia, tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang. Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang. Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika didalam hutan.
Setelah baca ini, gue langsung tertegun dan mengikhlaskan perjalanan gue ke Surabaya. :"")

Awal gue tinggal di Surabaya, tanpa orang tua, jauh dari orang tua, yang 18 tahun hanya tinggal di Bekasi, tau-tau tinggal sendiri di Surabaya. Buat gue, itu awal yang sangat berat. Tiap malem nangis terus. Pingin pulang, tapi jauh banget udah gitu ongkirnya mahal. Tapi dibalik itu semua, malah yang membuat gue semangat belajar. Pokoknya harus rajin belajar, biar cepet bisa mengerti pelajaran, biar bisa dan sukses kuis dan ujiannya, dan setelah itu biar bisa cepet liburan dan pulang ke rumah..... Hahaha. :"D *Beneran, ini alasan kuat kenapa gue harus belajar serius. Yaa karena biar cepet pulang*
Awalnya emang enggak betah disini, tapi lama-lama dengan seiiringnya waktu, gue mulai terbiasa disini. Dengan orang-orang yang rata-rata hampir jawa semua (sampai logatnya juga), dengan keadaan disini, makanan disini, gaya hidup disini, dan yang pasti dengan iklim dan cuaca disini.
Merantau pertama kali dan itu sangat jauh emang kerasa berat, tapi yaa mau gimana lagi. Tuhan menempatkan gue disini pasti demi kebaikan gue juga.
Intinya (kalau kalian merantau pertama kali ini, kaya gue) harus berpikir, jangan berharap sekitar kalian beradaptasi dengan kalian. Tapi kalianlah yang harus beradaptasi dengan sekitar kalian.
Copyright @ LOVERA | Floral Day theme designed by LOVERA | Bloggerized by LOVERA