‘Liburan
panjang... Asik!!’ Kata yang susah ditemuin di kampusku.
Perjalanan
yang cukup jauh dari Surabaya ke rumahku. Naik kereta saja bisa sampai 12 jam
lebih. Belum lagi, ada kendala-kendala seperti pemberhentiaan tiba-tiba karena
ada bagian mesin kereta yang rusak atau banjir didaerah Semarang. Tapi rasanya
perjalanan jauh tak mengapa yang penting bisa berkumpul dengan keluarga. Tak
hanya berkumpul dengan keluarga, tapi juga dengan teman-teman SMA dulu. Mungkin
bagian ini moment yang aku dan teman-temanku paling dinanti. Awalnya aku
berpikir begitu, nyatanya diluar perkiraan.
Saat
pengumungan libur, aku berharap bisa libur panjang. Ternyata hanya 2 minggu
saja. 3 hari diisi dengan perjalanan pulang pergi, 5 hari diisi dengan
Intregated Show ITS, dan 2 hari diisi dengan ChemWeek. Bisa dibayangkan berapa
hari luang yang diisi dengan keluarga dan teman? Belum lagi kendala-kendala
waktuku dengan teman sekolahku yang tidak pas, akhirnya malah tidak jadi
bertemu. Dan liburan semester ini hanya ada 4 hari yang diisi hanya dirumah
saja.
Liburan
selesai. Perjuangan dimulai lagi. Dikampusku tidak hanya berjuang agar IP
tinggi, itu memang sudah lumrah kalau IP tinggi harus diperjuangkan. Ada yang
lain yang harus diperjuangkan selain IP, yaitu perjuangan untuk diakui warga.
Serangkaian
kegiatan dilakukan. Tidak hanyak dengan membuat acara. Tetapi harus aktif di
UKM, Himpunan, BEM Fakultas, maupun BEM Institut. Aku bersaing dengan
teman-teman sekampusku untuk mendapatkan posisi. Itu tidak mudah. Dalam sebuah
ajang terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti sebelum daftar
harus membuat CV yang semenarik mungkin, Essai, Karya Tulis, Konsep Usaha, dan
selanjutnya Screening. Persaingan yang sangat ketat. Sehingga membuatku harus
tidur lebih malam dan bangun lebih awal untuk menyeimbangakn tugas kuliah dan
tugas diluar kuliah.
Merenung
sejenak. Untuk apa aku capek-capek ikut inilah, itulah, sampai aku tidak punya
hari libur karena sabtu dan minggu diisi dengan kumpul panitialah, ada
pelatihanlah, kegiatanlah. Untuk apa? Saat aku harus tidur pukul 2 malam dan
bangun 4 malam demi mengerjakan tugas kuliah dan jobdesk kegiatan. Demi
pengakuan warga? Supaya bisa diangkat? Tidak! Aku melakukan itu semua, sampai
aku lelah dan berat badanku turun drastis karena capek raga dan otak bukan demi
pengakuan warga. Bukan!
Aku lakukan
semua, untuk kebaikanku dan untuk masa depanku. Karena menurutku, kesuksekkan
tidak hanya dilihat dengan IP tinggi. Mungkin iya, saat pertama kali melamar
pekerjaan. Tapi percayalah, bahwa kegiatan diluar kelas lebih membentuk
karakter dan mental untuk lebih percaya diri dan dewasa. Bahkan sangat
mengesankan saat bisa kenal dengan teman-teman jurusan lain, kakak kelas yang
berpengalaman dengan prestasinya yang segudang, orang-orang yang sangat hebat
dan luar biasa. Itu semua membuatku termotivasi
.
Semua yang kulakukan bukan karena untuk pengakuan
warga. Pengakuan warga hanya hadiah dari mereka untuk aku karena aku sudah mau
aktif dan berkontribusi.