Hari ini, ada waktu lenggang untuk sarapan pagi buat anak
ITS. Ya, sedikit refresh otak dari Jurnal, TP, dan Lapres yang buat kita-kita
lupa ‘weekend itu apa?’. Enggak sengaja ketemu anak-anak jurusanku yang dari luar
Surabaya alias perantauan dan cerita-cerita sewaktu kita pulang waktu idul adha
kemarin.
-Keluarga-
Mungkin bagiku, keluarga adalah motivasiku belajar disini.
Kalau lagi males pasti bilang ‘Ayooo belajar, kerjain tugas. Bentar lagi libur
terus pulang ketemu kelurga.’ Itu salah satu motivasi paling tinggi buat
belajar dan ngerjain tugas, dan terbukti dari awal masuk kuliah sampai sekarang
tidur paling cepet jam 1 pagi dan harus bangun jam 4 pagi.
-Liburan Idul Adha-
Denger cerita anak-anak yang pulang kampung dan ketemu sama
keluarganya buat terharu sendiri. Cerita Hardy pas dia sampai di Jakarta,
orangtua dan keluarganya langsung nangis dan bilang ‘Duh anakku yang paling
ganteng...’ atau pas dia mau ke bandara, ayahnya bela-belain enggak ke WC cuman
mau nungguin anaknya supaya naik pesawat dengan selamat. Cerita lain dari Nabil
dan Ova juga, orangtua mereka langsung meluk mereka semua.
Kerasa banget, kalau jauh dari keluarga terutama orangtua
kita. Ketemu langsung peluk dan nangis.
Ditunggu sama nenek, dan keluarga besar dirumah. Pas ketemu, langsung salam dan
dipeluk terus nanya kabar dan nanya-nanya tentang gimana di Surabaya. Nangis,
terharu.. Setelah lama enggak ketemu, dan sekarang ketemu mereka.
Rasanya........ Enggak mau ke Surabaya lagi, mau disini aja. :”)
-Bedanya Mamah dan Apa-
Waktu pas aku pulang, Mamah-Apa-Rahma adalah orang paling
aku kangenin. Dari awal, niatanku emang pas liburan enggak mau kemana-mana,
maunya dirumah aja. Kalau mau pergi atau jalan-jalan, asal bareng mamah-apa-rahma aja baru mau.
Ketemu. Mamah langsung meluk dan senyum terus bilang ‘Teteh makin
cantik....’ Entah cuman menghibur atau enggak, yang aku pikir waktu itu cuman
aku bahagia banget bisa lihat mamah, senyum mamah.
Apa, apa enggak nangis. Cuman senyum dan bilang ‘Disana udah
punya pacar yaa? Jangan pacaran, kalau pacaran nikah aja.’ Kata-kata yang
selalu apaku bilang. Apa itu perhatiannya beda sama mamah. Mamah mungkin paling
bisa ungkapin perasaan, tapi kalau apa enggak bisa ngungkapin perasaannya
langsung. Tapi dibalik dengan kata-katannya dan sikap-sikapnya yang tegas ke
anak-anaknya, itu bukti kalau apa sayang banget. Bahkan waktu di Surabaya, apa
orang yang selalu telphone aku tiap hari dan khusus di malam minggu pasti nanya
‘Teteh di kamarkan? Jangan pergi-pergi kalau udah malem ya. Dikamar aja
ngerjain tugas.’ :”)
Dan saat aku sampai rumah... Tiada henti-hentinya aku
ucapkan terima kasih pada-Mu. Terima Kasih Yaa Allah, aku masih bisa bertemu
dengan mereka; mamahku, apaku, dede rahma. Masih bisa lihat senyum mereka,
masih bisa merasakan kasih sayang mereka, masih bisa mencium tangan mereka. Selalu
berikan kesehatan untuk mereka, Yaa Allah. Aku belum bisa membuat mereka
bangga. Ijinkan aku untuk membalas semua kasih sayang dan pengorbanan mereka
Yaa Allah. Aamiin.. :””)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar